Foto:Dok. Setpres BPMI
Jakarta, TM – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (23/10).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki posisi strategis sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia.
Menurutnya, hal itu juga didukung oleh jumlah penduduk kedua negara yang mencapai setengah miliar jiwa.
“Kita adalah sama-sama kekuatan ekonomi baru. Tadi Yang Mulia telah mengingatkan kedua negara kita jumlahnya 500 juta manusia. Setengah miliar dari populasi dunia, hanya kedua negara kita,” kata Prabowo.
“Apalagi kita sekarang bagian juga dari BRICS, apabila kita nanti menghasilkan Indonesia–Mercosur CEPA, ini akan sangat mendorong kekuatan ekonomi bersama,” sambungnya.
Pada momen tersebut, kedua pemimpin saling mengapresiasi hubungan kedua negara yang semakin erat.
Salah satu bentuk penghargaan disampaikan Indonesia lewat rencana memasukkan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas bahasa dalam sistem pendidikan Indonesia.
“Ini bukti bahwa kami memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat-sangat penting,” tutur Prabowo.
Baca Juga: Kawendra Desak BKPN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor
Prabowo mengatakan dirinya telah memerintahkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk segera menyusun kurikulum pengajaran bahasa Portugis yang akan diperkenalkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia.
Prabowo mengatakan bahasa Portugis akan sejajar dengan selain bahasa Inggris; bahasa Arab; bahasa Mandarin; bahasa Jepang, bahasa Korea, bahasa Prancis, bahasa Jerman, dan bahasa Rusia.
“Bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas kita,” tegas Prabowo.
Selain itu, pertemuan tersebut juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, energi, dan lingkungan hidup.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan sejumlah MoU antara berbagai instansi dan perusahaan dari kedua pihak yang disaksikan oleh kepala negara.
Kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Jakarta pada 22–24 Oktober 2025 menjadi bagian dari rangkaian lawatannya ke kawasan Asia Tenggara.
Ini merupakan kali kedua Lula berkunjung ke Indonesia setelah kunjungan kenegaraan perdananya pada tahun 2008.
Kunjungan tersebut juga menjadi balasan atas lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Brasil, Palácio do Planalto, di Brasilia, pada 9 Juli 2025.
