Foto:Dok. Tim Media Menhan SS
Jakarta, TM – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin buka suara perihal rencana pembelian Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk yang digadang-gadang bakal memperkokoh kekuatan TNI Angkatan Darat (TNI AD).
Sjafrie menambahkan, ia harus memastikan kebenaran informasi tersebut kepada pihak pengguna, yaitu TNI.
“Saya belum tahu informasinya, nanti saya tanya sama Panglima dulu bagaimana evaluasinya ya,” kata Sjafrie di kantor Kemhan, Jakarta dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/10).
Pada kesempatan dan waktu yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkap bahwa pihaknya tidak bisa berkomentar banyak lantaran mereka adalah pengguna alutsista. Agus menyebut, pembelian menjadi urusan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
“Kita kan pengguna, yang penting kita menerima,” kata Agus di kantor Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: Indonesia Bersiap Sambut Jet Tempur Chengdu J-10, Menhan Sjafrie Isyaratkan Kedatangan Segera
Sebelumnya, industri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pernah menandatangani perjanjian terkait pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk di fasilitas Lockheed Martin, Washington, Amerika Serikat (AS) pada 23 Agustus 2023.
Melalui laman resminya, kemhan.go.id, Kementerian Pertahanan menjelaskan, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Head of Agreement/HOA) itu dilakukan antara Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Jeff White, untuk pengadaan 24 unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA.
Momentum penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
“Kerja sama ini akan dapat menambah kekuatan TNI sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri,” kata Prabowo.
Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) dilaporkan sudah dalam persiapan menentukan lokasi shelter Black Hawk. Diperkirakan lokasi garasi Black Hawk tidak jauh dari helikopter serang AH-64E Apache.
