Foto:Dok. Setpres BPMI
Jakarta, TM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memulai agenda diplomasi bilateralnya di Belanda dengan mendapat penyambutan istimewa dari Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Jumat (26/9).
Penyambutan langsung oleh Raja dan Ratu secara bersamaan merupakan momen langka dan menjadi bentuk penghormatan tinggi Kerajaan Belanda kepada kepala negara Indonesia. Tradisi ini biasanya hanya diberikan pada kunjungan kenegaraan yang dianggap memiliki arti strategis.
Setibanya di Istana, Presiden Prabowo disambut dengan upacara resmi. Ia kemudian menaiki tangga utama menuju pintu masuk dan menandatangani buku tamu sebagai simbol pencatatan sejarah kehadiran seorang pemimpin negara sahabat di istana tersebut.
Agenda dilanjutkan di DNA Room, salah satu ruang kehormatan di Huis ten Bosch. Di ruangan itu, Prabowo disambut langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Keduanya kemudian mengabadikan momen kebersamaan melalui sesi foto resmi sebelum beranjak ke ruang pertemuan utama.
Dalam pertemuan tertutup, Prabowo dan pasangan kerajaan Belanda membahas sejumlah isu penting yang mencakup penguatan hubungan bilateral, peluang kerja sama strategis di bidang ekonomi, investasi, energi terbarukan, serta hubungan antar-masyarakat.
Baca Juga: Indonesia-Kanada Sepakati ICA-CEPA hingga Perkuat Kerja Sama Pertahanan
Kedekatan personal juga terlihat ketika Prabowo dan Raja Willem-Alexander berdiskusi. Latar belakang militer yang dimiliki keduanya menghadirkan ikatan tersendiri yang mempererat komunikasi.
Kunjungan ke Istana Huis ten Bosch ini tidak hanya mempertegas komitmen Indonesia dan Belanda untuk terus memperdalam kerja sama, tetapi juga melambangkan keberlanjutan persahabatan panjang kedua negara yang berakar sejak berabad-abad lalu.
Agenda Presiden Prabowo di Belanda selanjutnya dijadwalkan mencakup pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintahan, kalangan bisnis, hingga komunitas diaspora Indonesia, sebagai bagian dari misi memperkuat posisi Indonesia di kancah diplomasi global.
