Muhaimin Iskandar (Foto:dok.PKB)
Jakarta,TM – Pemerintah memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan dihentikan meski kasus keracunan terus terjadi di sejumlah wilayah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Tidak ada, tidak ada rencana penyetopan, saya belum mendengar,” ujar Cak Imin, Kamis (25/9).
Ia menuturkan yang harus dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini adalah mengevaluasi keseluruhan program, bukan hanya soal temuan keracunan.
“Semua jenis kejadian harus dijadikan bahan evaluasi. Yang kena keracunan, yang sistemnya lamban, yang berbagai hal harus dijadikan pembenahan,” tambahnya.
Kendati menyebut program tidak dihentikan, namun Cak Imin memastikan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan mengevaluasi agar kejadian keracunan tidak berulang.
Pernyataan senada disampaikan Wamensesneg Juri Ardiantoro. Menurutnya, MBG tidak perlu dihentikan, walau ia menegaskan pemerintah mendengar semua masukan masyarakat.
“Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total,” ucap Juri.
Selain itu, Juri mengatakan, Pemerintah akan bekerja cepat mengatasi masalah yang terjadi terkait MBG. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan kepada BGN.
“Pihak BGN sendiri kan sudah diberi arahan ya oleh Pak Presiden untuk memitigasi masalah yang terjadi, juga untuk menutup ruang masalah masalah baru mungkin yang terjadi sehingga bisa dengan segera untuk diatasi,” ujarnya.
Baca Juga: JPPI Sebut Guru Menjadi Budak MBG
Desakan agar program MBG dihentikan sementara datang dari banyak pihak, termasuk peneliti, koalisi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka melihat langkah itu perlu dilakukan agar evaluasi secara menyeluruh dilakukan sebelum MBG dilanjutkan lagi.
Adapun berdasarkan data BGN, terdapat 4.711 kasus keracunan MBG yang tersebar di sejumlah titik Tanah Air. Salah satu yang paling parah terjadi di Kabupaten Bandung Barat.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail bahkan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kasus keracunan menu MBG sangat tinggi di daerahnya.
Hingga Senin (22/9), ada 364 siswa Paud hingga SMA/SMK yang mengalami keracunan usai menyantap menu MBG di Kabupaten Bandung Barat.
