Foto: Dok: Tim Media Menhan SS
Jakarta, TM – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau langsung lokasi penertiban kawasan hutan di Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (4/11).
Penertiban dilakukan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), yang berhasil mengamankan 62,5 hektare lahan bekas tambang nikel ilegal.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam pernyataannya, Menhan Sjafrie menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam mengatur dan menertibkan pemanfaatan sumber daya alam (SDA), termasuk penguatan infrastruktur dan kehadiran aparat di wilayah strategis.
“Negara harus hadir dalam menertibkan seluruh SDA di wilayah nasional. Infrastruktur di kawasan ini harus dilengkapi dengan pranata aparat, seperti imigrasi, bea cukai, dan pengamanan kamtibmas,” ujar Sjafrie, dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI, Rabu (5/11).
Baca Juga: MKD Putuskan Adies Kadir dan Uya Kuya Kembali Jadi Anggota DPR RI
Ia juga menekankan perlunya penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal, sembari mendorong kegiatan legal yang produktif.
“Yang legal kita dorong untuk terus berproduksi. Yang ilegal akan ditindak sesuai ketentuan. Kepentingan nasional harus ditegakkan dan diselamatkan,” tegasnya.
Langkah penertiban ini, lanjut Sjafrie, merupakan bagian dari upaya preventif untuk mencegah pelanggaran dan penyelundupan di masa mendatang, termasuk melalui pengawasan wilayah perairan nasional.
Dalam operasi Satgas PKH, TNI berperan aktif dalam pengamanan SDA. Panglima TNI menjabat sebagai Wakil Ketua II Pengarah Satgas PKH, bertanggung jawab atas pengawasan strategis dan koordinasi lintas instansi. Sementara itu, Kepala Staf Umum TNI Letjen Richard Tampubolon bertugas sebagai Wakil Ketua I Pelaksana Satgas PKH.
