
Foto:Dok. Istimewa
Jakarta, TM – Dalam memperingati HUT ke-80, PT KAI bersama IRPS (Indonesian Railway Preservartion Society) menggelar Parade Livery Kereta dari Masa ke Masa 2025 pada, Minggu (28/9).
Masyarakat yang menonton dari anak-anak hingga orang dewasa di sepanjang perlintasan kereta api dari Stasiun Gubeng Surabaya hingga Stasiun Tulangan seolah diajak melintasi lorong waktu, sebab ada kereta api luar biasa (KLB) dari kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif dari masa ke masa.
Parade menghadirkan 11 varian livery kereta penumpang era 1980–2008, ditarik lokomotif klasik CC201 dan CC203.
Mulai dari Argo Bromo Anggrek tahun 1997. Ada juga livery eksekutif PJKA tahun 1980-an, Livery eksekutif warna biru tahun 1995, livery kelas bisnis, ekonomi nutrisari turut meramaikan parade tersebut.
Acara inti parade livery kereta dari masa ke masa dilakukan di Stasiun Tulangan pada pukul 11.00 WIB yang diikuti oleh peserta undangan dengan pakaian adat. Setelah acara selesai, KLB Parade akan langsing di Mojokerto kemudian lanjut menuju Tarik, Kedinding, Krian, Sepanjang, Wonokromo, Surabaya Gubeng.
“Kereta api adalah cermin perjalanan bangsa. Dari kursi tegak KA Ekonomi, kini kita menghadirkan kereta New Generation, kereta cepat Whoosh, dan LRT Jabodebek dengan sistem otomatis GoA3. Semua ini adalah bukti konsistensi KAI menghargai sejarah, menjawab kebutuhan masa kini, sekaligus menatap masa depan,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Anne mengungkapkan KAI telah menyelesaikan modifikasi 124 kereta New Generation melalui Balai Yasa Manggarai. Lalu, dari pengadaan 56 trainset atau 612 kereta Stainless Steel New Generation bersama PT INKA, hingga kini telah diterima 33 trainset (358 kereta) yang dioperasikan bertahap sejak 2023.
“Pada momen HUT ke-80, wajah baru KA Matarmaja relasi Pasar Senen–Malang (pp) juga resmi hadir dengan rangkaian Ekonomi New Generation, menggantikan kursi tegak berhadapan dengan kursi ergonomis, searah laju, dan dapat diatur kemiringannya,” tambah Anne.
Baca Juga: Kereta Panoramic Catat Lonjakan Pelanggan, Tawarkan Perjalanan Berkelas dengan Nuansa Wisata
HUT ke-80 KAI juga ditandai dengan pemecahan dua rekor MURI melalui Parade Kereta Penumpang: Livery Terbanyak dari Masa ke Masa di Daop 8 Surabaya.
serta menampilkan peserta fashion show pakaian adat Nusantara di atas kereta api yang tengah berjalan.
Momentum ini resmi tercatat sebagai fashion show adat Nusantara pertama di Indonesia yang digelar di perjalanan kereta api.
“Pemecahan rekor MURI ini menjadi kado istimewa bagi masyarakat. Parade livery dan fashion show adat memperlihatkan bahwa perjalanan KAI dari masa ke masa selain menjadi moda transportasi, juga menjadi sejarah, budaya, dan kebanggaan bangsa. Semua ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus Semakin Melayani,” ujar Anne.
Dari rel pertama pada abad ke-19 hingga LRT Jabodebek dan kereta cepat Whoosh di abad ke-21, KAI telah merangkai sejarah panjang perkeretaapian nasional.
“Di usia 80 tahun, KAI terus menapaki perjalanan dengan inovasi yang relevan, terintegrasi, dan membawa kebanggaan bagi Indonesia. Perjalanan ini adalah warisan berharga, dan yang terpenting bagi kita adalah bagaimana merawat sekaligus melanjutkannya. Dengan semangat Semakin Melayani, KAI siap menjadi penggerak harapan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Anne.