Foto:Dok. Enesis.com
Jakarta, TM – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (29/10) pagi. Guguran tersebut meluncur ke sektor barat daya, tepatnya di hulu Kali Krasak, dengan jarak luncur diperkirakan mencapai 1.200 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih berada pada tingkat Siaga (Level III).
“Awan panas guguran terjadi dengan amplitudo maksimum 16,77 mm dan durasi 172,68 detik,” kata Agus, dikutip dari beritasatu.com.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi rekomendasi dan tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya,” sambungnya.
Berdasarkan laporan pengamatan periode Rabu pukul 00.00–06.00 WIB, cuaca di sekitar puncak Merapi berawan hingga mendung. Selain awan panas, BPPTKG juga mencatat tiga kali guguran lava terjadi dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Terbang Bebas di Langit Pandawa, Sensasi Paragliding yang Tak Terlupakan
Selain itu, aktivitas kegempaan menunjukkan 16 kali gempa hybrid atau fase banyak, yang mengindikasikan suplai magma ke permukaan masih terus berlangsung.
BPPTKG mengingatkan bahwa potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya, terutama di Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya dapat menjangkau Sungai Woro sejauh 3 km dan Gendol sejauh 5 km.
“Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi lahar hujan dan abu vulkanik, terutama saat curah hujan meningkat di sekitar Gunung Merapi,” ucap Agus.
